Home » , , » Siapakah Manusia? Siapa Diriku Kenapa Aku Ada dan Darimana Asalku

Siapakah Manusia? Siapa Diriku Kenapa Aku Ada dan Darimana Asalku

Posted by Pondok Islam on Thursday, June 14, 2018

Assalamualaikum sahabat Pondok Islam yang diridhoi Allah SWT. Dari masa ke masa permasalahan pokok yang sejak dulu sampai sekarang yang menjadi topik pembahasan dalam keilmuan Islam ialah diri manusia. Dalam hal ini kami akan menyampaikan perihal hakikat manusia, yaitu tentang kesadaran diri. Setiapmanusia pasti terdiring untuk memikirkan eksistensi.

Sebab manusia senantiasa terbayangi pertanyaan-pertanyaan besar, mula-mula bersifat historis lalu psikologis kemudian berubah menjadi suatu pertanyaan yang mendesak membutuhkan jawaban.

Darimana datangnya?
Apakah keberadaanku terlahir begitusaja?
Aku yang kehilangan arah, mawas diri menyelidiki diriku. Siapakah aku ini?
Mengapa aku diciptakan?
Apakah tujuan hidup ini?
Mengapa aku dibekali akal dan kehendak?
Apakah artinya? Mengapa aku bereksistensi?
Kemana terminal akhir dari perjalanan singkat di bumi ini?
Ada apa setelah mati? Apakah kehidupan berakhir dengan datangnya kematian?
Bagaimana caraku menyingkap rahasia semua ini?

Dengan melihat pertanyaan-pertanyaan diatas berarti mengemukakak masalah kebebasan dan masalah tanggung jawab. Hal ini membawa kita kepada penelitian mengenai dasar dari asal-usul. Baik dari sisi kebebasan maupun dari sisi tanggung jawab.

Hal tersebut akhirnya memunculkan masalah ketuhanan. Darimana alam semesta yang besar ini berasal? Alaukan ada Khaliq/Pencipta yang mengadakan saya? Siapa Dia? Apa hubungan saya dengan-Nya? Apakah eksistensi manusia itu cukup dalam dirinya sendiri?

Ada apakah dengan sabda Rasulullah Nabi Muhammad Saw  yang artinya : "Barang siapa yang mengenal dirinya maka ia mengenal tuhannya". Apakah manusia yang terlibat secara aktif didalamnya?. Kecendrungan kecendrungan tersebut diatas merupakan naluri manusia tidak bisa di pungkiri, sebab memang demikian keadaannya.

Pada setiap pribadi manusia memiliki naluri untuk berkepercayaan dalam pengertian apapun, baik yang benar maupun yang batil. Untuk memahami hakikat manusia bagi sebagian pemikir dan filosof masih merupakan teka-teki yang penuh dengan misteri. Mereka tidak akan menemukan jawaban yang benar dan memuaskan kecuai kembali kepada aqidah yaitu petunjuk Al-Qur'an dan keimanan yang benar.

Tanpa disadari kecendrungan setiap manusia mengarah pada diri sendiri. Keinginan yang begitu mendalam untuk menemukan jati diri yang hakiki. Allah berfirman :
وَفِي أَنْفُسِكُمْ ۚ أَفَلَا تُبْصِرُونَ
"Dan juga pada dirimu, maka apakah dirimu tiada memperhatikan" (Q.S. Adz-Dzariat : 21)
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ❤ فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ
"Dan (ingatlah), krtika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk", Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud". (Q.S. Al-Hijr 28-29)
Dalam peristiwa ini, para makhluk baik malaikat maupun iblis mempertanyakan kebijakan Allah yang akan menciptakan manusia. Menurut pandangan malaikat,  manusia adalah makhluk yang selalu membuat keonaran dan pertumpahan darah. Demikian juga iblis memprotes keberadaan manusia yang dipandang rendah, karena diciptakan dari unsur tanah, sambil membenggakan dirinya yang dibuat dari api. Terkandung rahasia apa ini? Bumi yang hina-dina dipanggil kehadirat Zat yang serba Maha dengan segenap kemuliaan dan kehormatan ini. Kelembutan ILahi berbisik lembut ke dalam relung malaikat.

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendah menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui" (Q.S. Al-Baqarah : 30)
Surat Al-Baqarah ayat 30 diatas termasuk dari sekian firman Allah yang selalu hangat untuk dikupas atau dibahas sampai saat ini. Tidak henti-hentinya di explorasi sedalam-dalam nya maksud dari ayat tersebut untuk mendapat kebenaran, dengan alasan sangat sederhana, karena ayat tersebut menyangkut eksistensi manusia yang sebenarnya. Dengan memahami ayat tersebut secara baik dan benar, maka akan terpecahkan sebuah problema yang besar, yaitu hakikat manusia.

Memahami hakikat manusia sangat menentukan sikap kita dalam perjalanan berideologi mengarungi lautan kehidupan ini. Jasad (raga) manusia berasal dari tanah liat termasuk derajat rendah, sementara ruh manusia berada dalam derajat tertinggi. Hikhmah yang terkandung dalam hal ini ialah bahwa manusia mengemban beban amanat pengetahuan tentang Allah, Allah berfirman:
إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِنْ طِينٍ. فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ. فَسَجَدَ الْمَلَائِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah". Maka apabila telah kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruh (ciptaan)-Ku, maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya. Lalu seluruh malaikat-malaikat itu bersujud semuanya. (Q.S. Shaad : 71-73)
Oleh karena itu, manusia mempunyai kekuatan untuk mencapai kesempurnaan, bahkan para malaikatpun bersujud. Manusia mempunyai kekuatan ini melalui ruhnya, bukan melalui raganya, karena ruh manusia berkaitan dengan derajat tertinggi dari yang tinggi, tidak satupun di dunia ruh yang menyamai kekuatannya, entah itu malaikat maupun iblis sekalipun atau segala sesuatu lainnya.

demikian pula, jiwa manusia berkaitan dengan derajat yang paling tinggi dan paling rendah, karena selain ruh dan jisim Al-Qur-an juga mengungkapkan tentang penciptaan nafs (jiwa), sehingga tidak sesuatupun di dunia jiwa bisa mempunyai kekuatan.
وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا. فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَ. قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا. وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا
"Dan nafs (jiwa) serta menyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada nafs itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntung lah orang yang mensucikannya (zakkaha), dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya". (Q.S. Asy-Syams : 7-10)
Penjelasan di atas merupakan ungkapan mengenai hakikat diri yang sebenarnya, dimana manusia sebagai makhluk yang diciptakan dari tahan yang hina sangat lemah dan disisi lain di tunjuk sebagai khalifah (wakil Allah) karena Allah SWT menyempurnakan kejadiannya.
ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ ۖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ
"Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur". (Q.S. As-Sajdah : 9)
Karena kesempurnaan kejadiannya, maka manusia merupakan wakil Allah untuk menjadi saksi-Nya serta mengungkapkan rahasia-rahasia firman-Nya. Karenanya bersyukurlah, sebeb para makhluk yang lain tidak diberi kemampuan melihat dimensi yang tidak bisa dijangkau olehnya, ia hanya mampu melihat pada tingkat yang paling rendah dalam diri manusia. Sementara ia terhujab oleh ketinggian derajat manusia yang berasal dari ILahi (meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku).

Telah jelah bahwa aqidah Agama Islam memandang manusia adalah khalifah Allah (wakil Allah), itulah khalifah manusia. Kemudian... Apakah setiap manusia itu khalifatullah? Silahkan baca Apakah semua manusia adalah khalifatullah. Demikian artikel isi saya akhiri sementara kita akan membahas pada artikel selanjutnya. Assalamu'alaikum...

#Tag
manusia, definisi manusia, manusia modern, pengertian manusia, manusia purba, pengertian manusia secara umum, manusia tts, penggolongan manusia disebut, ciri-ciri fisik manusia, martabat manusia menurut islam,hakikat manusia menurut islam, hakikat manusia menurut islam dan tugasnya, hakikat hidup manusia menurut islam, manusia menurut konsep islam, kejadian manusia menurut islam, hakikat manusia menurut islam dan dalilnya, makalah manusia menurut agama islam,

Thanks for reading Siapakah Manusia? Siapa Diriku Kenapa Aku Ada dan Darimana Asalku

Previous
« Prev Post

0 comments:

Post a Comment

Cari

Recent Post

Populer Post