Home » , , , , » Apakah setiap manusia itu khalifatullah? Tugas manusia

Apakah setiap manusia itu khalifatullah? Tugas manusia

Posted by Pondok Islam on Friday, June 15, 2018

Assalamualaikum sahabat Pondok Islam. Predikat khalifah tidak hanya berlaku bagi Nabi Adan As saja, melainkan berlaku bagi semua manusia tanpa kecuali, karena manusia dengan kesempurnaan kejadiannya diberi kemampuan untuk mengatur dan mengolah alam. Manusia sedikit banyak dapat mengetahui rahasia alam, sedangkan semua itu tidak berlaku bagi makhluk-makhluk lainnya. Hakikat manusia sebagai khalifah mengarah kepada kecendrungan tertentu dalam memehami diri manusia sendiri. Hakikat mengandung sesuatu makna yang tetap, tidak berubah-ubah. Allah adalah puncak segala kebaikan dan kesempurnaan. Denagn demikian, manusia adalah wakil dari kebaikan dan kesempurnaan-Nya.

Namun, seperti yang anda lihat, magaimana dengan kenyataan umat manusia jaman kini? Bisakah manusia dikatakan wakil dari kebaikan dan kesempurnaan-Nya? Tentu anda lebih tahu jawabannya. Bagaimana supaya menjadi khalifatullah seutuhnya? Baca penjelasan di bawah ini, insya-Allah terjawab.

Tugas Manusia
Sesuai dengan pandangan tugas manusia adalah untuk beribadah kepada Allah SWT Sang Maha Pencipta.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: "Dan Aku tidak menciptakan jindan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku". (Q.S. Adz-Dzaariyaat : 56)
Ayat diatas akan memunculkan pertanyaan dalam benak kita

  • Mengapa daku harus mengabdi?
  • Apakah Allah membutuhkan aku?

Kalau anda hanya mengandalkan otak tentu sulit untuk menjawab pertanyaan diatas. Sebenarnya disetiap permasalahan yang terjadi pada anda ada sosok Yang Serba maha yang begitu absolut selalu menyertai di setiap segala perkara dan segala sesuatu, maka untuk memahaminya harus disertai rasa iman kepada Allah. Sebagaimana firman-Nya:
مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ
"Aku tidak menghendaki sezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan". (Q.S. Adz-Dzaariyaat : 56)
Kalau manusia berkarya (menggunakan rahmat-Nya), bikin mesin, rumah, atau apasaja yang pada hakikatnya adalah untuk meningkatkan mutu kehidupan bagi manusia sendiri (mengambil faedah), maka sudah sewajarnya kita harus tunduk dan patuh kepada-Nya
Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan. (Q.S. Al-Jaatsiyah : 15)
"Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa". (Q.S. Al-Baqarah : 21)
Beribadah berarti melaksanakan segala sesuatu (yang baik) dan hanya mengharap ridha Allah. Bertakwa artinya menjalankan segala yang diperintahkan oleh-Nya dan meninggalkan segala yang dilarang oleh-Nya serta mengikuti jinjungan Nabi Muhammad saw.

Selain itu, Manusia juga diberi kepercayaan oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah (pemimpin) di muka bumi. Tugas kekhalifahan ini tertulis dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 30 yang artinya: "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muaka bumi....."

Semua manusia secara potensial diciptakan menjadi khalifatullah. Namun, agar potensi tersebut menjadi nyata, harus memiliki beberapa kriteria, antara lain ilmu, iman, amal shaleh, dan masih banyak lagi. jika anda mengikutinya secara runtut insya-Allah akan terjawab.

Kekhalifahan atau kepemimpinan itu dimulai dengan memimpin diri (hawa nafsu)nya sendiri, keluarga, kemungkinan berkembang ke memimpin lingkungan yang lebih luas.

Kepercayaan Allah kepada manusia awalnya dipertanyakan oleh malaikat maupun iblis, tetapi dengan alasan yang berbeda. Malaikat mempertanyakan, karena melihat manusia suka saling berbunuhan sedangkan iblis protes, karena merasa dirinya yang dibuat dari api itu lebih tinggi derajatnya daripada manusia yang dibuat dari tanah.

Setelah Allah menjelaskan, malaikat mengikuti perintah Allah dan mengakui kekhalifahan manusia, tetapi iblis tetap membangkakng. Hal ini terlihat dari dialog Allah dengan malaikat dan iblis.
"...... Mereka (malaikat) berkata, "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui". (Q.S. Al-Baqarah : 30)

"Sesungguhnya Kami telah menciptakanmu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, Kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali iblis. ia tidak termasuk meraka yang bersujud". (Q.S. Al-A'raaf : 11)

Allah berfirman, "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Iblis menjawab, "saya lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan saya dari api sedang ia Engkau ciptakan dari tanah". (Q.S. Al-A'raaf : 12)

....iblis berkata: "Apakah aku akan seujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?". (Q.S. Al-Israa' : 61)

Allah berfirman, "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina". (Q.S. Al-A'raaf :13)

Iblis tetap bersikukuh ingkar terhadap perintah Allah meskipun diancam dengan Neraka Jahannam. Akan tetapi, iblis minta kepada Allah SWT untuk dapat tetap hidup terus hingga hari kiamat dan meminta ijin untuk membujuk manusia supaya mengikuti jalan sesatnya. Allah mengijinkan permintaan iblis tersebut.

iblis menjawab, "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan". Allah berfirman, "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh". (Q.S. Al-A'raaf : 14-15)

Iblis beserta kroni-kroninya atau anak cucunya bersumpah akan menyesatkan manusia dengan cara apapun dan dari jalan manapun. Hal ini dapat dilihat dalam Al-Qur'an Surah Al-A'raaf ayat 16-17 dan An-Nisaa' ayat 118-119 yang berbunyi:

iblis menjawab, "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muda dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kemanyakan mereka bersyukur (taat). (Q.S. Al-A'raaf : 16-17)

Sesungguhnya pada tiap-tiap manusia ada persediaan untuk baik dan ada persediaan untuk jahat, setan akan mempergunakan persediaan untuk jahat untuk mencelakakan manusia.

"Yang dila'nati Allah dan syaithan itu mengatakan, "kami benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bagian yang sudah ditentukan (untuk kami). Dan aku benae-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya". Barang siapa yang menjadikan syaithan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata". (Q.S. An-Nisaa' : 118-119)

#Tag
khalifah islam, 4 khalifah, khalifah rasyidin, khalifah islam sekarang, khilafah dan khalifah, sejarah khalifah, pengertian khalifah menurut al-qur'an, khalifah islam terakhir, tugas manusia sebagai makhluk allah, tugas manusia dimuka bumi, tugas manusia di dunia menurut al quran, fungsi dan tugas manusia di bumi, apa tugas manusia diciptakan oleh allah di bumi, hadits tentang tugas manusia, tugas manusia sebagai khalifah, tugas manusia dan jin

Thanks for reading Apakah setiap manusia itu khalifatullah? Tugas manusia

Previous
« Prev Post

0 comments:

Post a Comment

Cari

Recent Post

Populer Post