Home » , » Memahami Konsep Tauhid dan apa itu Tauhid

Memahami Konsep Tauhid dan apa itu Tauhid

Posted by Pondok Islam on Wednesday, June 13, 2018

Assalamualaikum sahabat Pondok Islam. Sebelum membahas tentang Tauhid kiat akan sedikit menyinggung tentang Pondasi Tasawuf. Pondasi tasawuf ialah pengetahuan tentang tauhid, dan memerlukan manisnya keyakinan dan kepastian, apabila tidak demikian, maka tidak akan dapat mengadakan penyembuhan hati.
Tasawuf adalah suatu ilmu yang dengannya belajar bagaimana berperilaku supaya berada dalam kehadiran Allah yang Maha ada melalui penyucian batin dan mempermanis dengan amal baik.

Jalan Tasawuf :

  • Awalnya sebagai suatu ilmu
  • Tengahnya adalah amal
  • Akhirnya adalah karunia ILahi (Allah)
Tauhid termasuk rukun pertama dari Ushuluddin. Tauhid adalah meyakini bahwa Tuhan semesta alam adalah Esa (Satu dan tidak ada duanya, tidak ada suatu apapun yang sama dengan Dia).

Memahami Konsep Tauhid
Pengertian tauhid adalah meng-Esakan Allah, yang tiada sekutu bagi-Nya, yang bersifat dengan segala kesempurnaan, kesucian, kebesaran dan keadilan.

Pengertian Iman adalah:
  • Pengakuan dengan lisan
  • Membenarkan dengan keyakinan yang kukuh bahwa sesungguhnya apa yang datang kepada Nabi Muhammad Saw adalah haq dan benar
  • Melaksanakan dengan anggota
Maksud dan pengertian tauhid adalah makna. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ Artinya : Tiada Tuhan selain Allah, yakni menafikan segala yang disembah selain Allah Ta'ala.

Adapun syarat-syarat kalimah tauhid لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ supaya dapat memberi manfaat bagi pengucapnya adalah:
  1. Harus mempunyai ilmu yang menafikan kebodohan (tentang Allah)
  2. Mengetahui makna dan maksudnya
  3. Keyakinan yang menafikan keraguan
  4. Menerima apa yang dimaksudkan dengan kalimat ini dengan hati dan lisan
  5. Ikhlas (murni dalam beribadah kepada Allah SWT) yang menafikan syirik
  6. Kejujuran untuk menafikan yang dusta
  7. Mencintai kalimat ini dengan segala kandungannya
  8. Tunduk kepada kandungannya.

Adapun rukun iman/rukun 'aqidah Islamiyah ada enam perkara :
  1. Percaya / iman kepa Allah Ta'ala
  2. Percaya / iman kepada malaikat-malaikat-Nya
  3. Percaya / iman kepada kitab-kitab-Nya
  4. Percaya / iman kepada Rasul-Rasul-Nya
  5. Percaya / iman kepada hari akhir ( hari Kiamat)
  6. Percaya / iman kepada qadha' dan qadar-Nya
Pengertian secara ringkas sebagai berikut :
1. Percaya kepada Allah
  • Sifat wajib bagi Allah : 20
  • Sifat mustahih bagi Allah : 20
  • Sifat jaiz (mubah/boleh) bagi Allah : 1
2. Percaya kepada malaikat. Malaikat yang wajib dipercayai secara tafsili
  • Jibril, menyampaikan wahyu
  • Mikail, membawa rezeki
  • Israfil, meniup sangkakala
  • Izrail, mencabut nyawa
  • Munkar, menanya mayat di dalam kubur
  • Nakir, menanya mayat di dalam kubur
  • Raqib, mencatat amalan kebaikan
  • Atid, mencatat amalan kejahatan
  • Malik, menjaga pintu neraka
  • Ridwan, menjaga pintu surga
3. Percaya kepada kitab suci. Kitab samawi
  • Al-Qur'an        Muhammad         Bahasa Arab
  • Injil                 Isa                        Bahasa Suryani
  • Zabur              Daud                    Bahasa Qibti
  • Taurat              Musa                    Bahasa Ibrani
4. Percaya kepada para rasul
1. Adam 2. Idris 3. Nuh 4. Hud 5. Shaleh
6. Ibrahim 7. Luth 8. Ismail 9. Ishak 10. Ya'qub
11. Yusuf 12. Ayub 13. Syu'aib 14. Harun 15. Musa
16. ILyasa' 17. Zulkifli 18. Daud 19. Sulaiman 20. ILyas
21. Yunus 22. Zakaria 23. Yahya 24. Isa 25. Muhammad

5. Percaya kepada hari akhir
Membenarkan bahwa sesungguh nya hari akhir itu pasti datang, dan tampak jelas apa yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits tentang keadaannya, dengan senyata-nyatanya.

6. Percaya kepada Qadha dan Qadar
Arti qadha adalah pelaksanaan setiap satu perkara
Arti qadar adalah ketentuan setiap suatu perkara
Qadha dan qadar adalah setiap perkara yang terjadi itu adalah kehendak dan ketentuan Allah.

(Sumber dari Kitab Ashlul Iman oleh Muhammad bin Abdul Wahab)

Tanya : Bagaimanakah percaya kepada Allah SWT ?
Jawab : Kita mengiktikadkan (beriktikad) sesungguhnya Allah bersifat dengan segala sifat kesempurnaan-Nya dan Mahasuci dari segala sifat kekurangan.
Telah diterangkan bahwa ketika kita memperhatikan seluruh makhluk yang berada di alam semesta ini, kita akan memahami bahwa terdapat sebuah keteraturan khusus yang mendominasinya. Meskipun diantara makhluk tersebut terdapat perbedaan dan kontradiksi yang nyata, serta memiliki perbedaan dalam segi kualitas dan kuantitas, akan tetapi mereka semua saling memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya, layaknya seperti anggota badan (kepala, mata, telinga, hidung, mulut, tangan, kaki, hingga otak, bulu, tulang, kulit, urat, darah, daging) semua sudah diatur dalam satu system.

Jelas bahwa kesatuan system dan susunan yang khas ini tidak akan terealisasikan keciali denga ke-Esaan penciptaan-Nya. Allah berfirman :
مَا اتَّخَذَ اللَّهُ مِنْ وَلَدٍ وَمَا كَانَ مَعَهُ مِنْ إِلَٰهٍ ۚ إِذًا لَذَهَبَ كُلُّ إِلَٰهٍ بِمَا خَلَقَ وَلَعَلَا بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ
"Allah tidak mempunyai anak dan tidak ada Tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada Tuhan beserta-Nya, masing-masing Tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Mahasuci Allah dari apa yang mereka sifatkan." (Q.S. Al-Mu'minun : 91)
Dengan kata lain, meskipun seluruh makhluk alam semesta ini memiliki bentuk yang beraneka ragam dan hakikat yang berbeda, akan tetapi mereka mengikuti satu aturan, dan setiap dari mereka sesuai dengan kemampuan wujudnya menempuh jalannya masing-masing.

Atas dasar ini, mereka terjaga dari kehancuran dan kerusakan. Ini tidak mungkin terjadi, decuali dengan adanya keesaan Penciptaan mereka. Di dalam Al-Qur'an Allah telah mengisyaratkan tentang argumentasi ini :
لَوْ كَانَ فِيهِمَا آلِهَةٌ إِلَّا اللَّهُ لَفَسَدَتَا ۚ فَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ
"Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak berantakan (binasa). Maka Mahasuci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan". (Q.S. Al-Anbiyaa : 22)
Dengan merenungkan diri sendiri, seluruh binatang yang bernyawa, pegunungan, padang sahara, hutan, lautan, bumi, langit, matahari, bintang-gumintang, siang dan malam, pergantian musim dalam setahun. Dengan keteraturan yang mendominsainya, kita yakin bahwa seluruh  alam semesta dengan sistemnya yang teratur dan menakjubkan ini adalah ciptaan Pencipta Yang Maha Esa. Dia telah bersaksi atas keesaan diri-Nya dalam firman-Nya :
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Allah bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Dia. (Q.S. Ali'Imran : 18)
Pencipta Yang Maha Esa juga telah mensifati diri-Nya dengan keesaan dan ketidak-bersekutuan-Nya, firman-Nya :
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ  اللَّهُ الصَّمَدُ  لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ  وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ "Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa", "Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu", "Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan", "Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia" (Q.S. Al-Ikhlas : 1-4)
Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib pernah berpesan kepada putera beliau, Imam Hasan as: Wahai putraku, Ketahuilah jika Tuhanmu memiliki sekutu, para utusannya juga pasti datang kepadamu, engkau akan melihat tanda-tanda kerajaan dan kekuasaannya dan mengenal pekerjaan dan sifat-sifatnya. Akan tetapi Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa seperti Dia telah mensifati diri-Nya.

Alam semesta ini memiliki Pencipta Yang Maha Esa, Mahabijaksana dan Mahakuasa. Seluruh wujud, kekekalan, dan perputaran alam semesta ini berasal dari-Nya. Tidak satupun makhluk yang dapat keluar dari kekuasaan-Nya, dan Dia adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dia tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Dia tidak terbentuk dari materi. Dia adalah Mahatunggal dan Maha Tak Terbatas. Dia mengetahui segala sesuatu. Dia menguasai seluruh alam semesta. Dia ada dan selalu ada (Abadi yang tanpa awal dan tanpa akhir).

#Tag
tauhid, tauhid islam, dalil tauhid, pembagian tauhid, materi tauhid, arti tauhid menurut islam, tauhid rumaysho, arti tauhid rububiyah, contoh tauhid, tauhid adalah, macam macam tauhid, konsep tauhid, tasawuf, pengertian tasawuf, pengertian tauhid, pertanyaan tentang tauhid, tauhid artinya, apa arti tauhid, apa itu tauhid,

Thanks for reading Memahami Konsep Tauhid dan apa itu Tauhid

Previous
« Prev Post

0 comments:

Post a Comment

Cari

Recent Post

Populer Post